Friday, October 19, 2012

Mahasiswa Anti Demo

Dia bukanlah mahasiswa bodoh, tapi bukan juga mahasiswa berprestasi, dia bukan pembuat onar, juga bukan mahasiswa yang taat aturan, Dia bukanlah bintang kampus yang  banyak digemari oleh banyak cewek, dia lebih terlihat seperti gelandangan kampus dengan kais oblong, sendal jepit dan tas abu-abu dekil, dia tidak jelek, hanya saja kurang cakep. Dia adalah mahasiswa rata-rata yang mungkin sama dengan kalian, Meskipun demikian, dia selalu merasa bahwa dia adalah mahasiswa cerdas dengan segudang ide yang belum tertulisakan ataupun tersampaikan, Dia adalah Uki.
Lihat saja, saat temen-temennya berburu waktu dengan dosen masuk kelas, dia masih nangkring di atas motor Vixion diparkiran, entah punya siapa tuh motor, dia cuma numpang ngaca, menyingkirkan belek di matanya, juga tai gajah di hidungnya.
"Cepetan Ki, udah masuk kayanya tuh" Kata Zohir, sohibnya. 
Tentang Zohir, ciri-cirinya tidak terlalu jelas, mungkin rambut keriting, sedikit hitam, dan tai lalat di keningnya itu saja yang mencolok pada Zohir, urusan cakep, jelas dia di bawah Uki.
"Sabar Hir, orang sabar itu di sayang Tuhan" Jawab Uki, melompat dari atas motor.
mereka berdua akhirnya meninggalkan parkiran, menuju kelas yang sepertinya sudah penuh.
"Tuhkan, belum ada dosen" Kata Uki membuang tasnya di bangku paling sudut kanan.
"Zohir terlihat tidak peduli, dia lebih sibuk membagikan tugas punya temen-temennya yang dikebut tadi malam, masuk kelas cuma bisnis tugas.
"Bubar aja deh, udah lima belas menit nih Pak Amin telat" Teriak Uki, yang lain masih sibuk ngerumpi, apalagi anak-anak cewek.
"Tunggu lima menit lagi" Kata Ari, ketua Kelas.
Uki menarik nafas dalam, mengambil tasnya, hendak keluar.
"Mau kemana Ki?" Kata Memey, cewek cantik berjilbab, masih ada keturunan Tionghoa dari kakek buyutnya, makanya matanya agak sipit.
"Pak Amin pasti gak masuk Mey, mending keluar aja yu'" Kata Uki.
"Mmm.. Yu' lah" Jawab Memey tak terduga, Uki mendelik, Jarang-jarang Memey setuju dengan ajakan Uki.
"Hir aku duluan ya" Teriak Uki.
"Mau kemana emang?" Kata Zohir.
"Keluarlah, sumpeg di kelas mulu, ntar ketemu dikantin ya" Kata Uki.
"Ok deh" Jawab Zohir, dia masih terlihat sibuk.
Uki dan Memey berjalan keluar, meninggalkan suasana ribuk kelas, biasanya Uki cuma luntang-lantung keliling kampus, berujung di kantin, tapi sekarang, bingung juga mau kemana, apalagi ada Memey.
"Mau kemana kita?" Kata Memey.
"Gak tahu, kemana ya?" Jawab Uki nyengir. "Lagian tumben-tumbennya kamu mau keluar" Tambahnya.
"Bosen juga nunggu dosen, dan kayanya sih memang gak masuk tuh" Jawab Memey.
"Hehehe, kamu gak ngapa-ngapa nih jalan sama Aku" Kata Uki.
"Kenapa emang?" Tanya Memey.
"Ya.. siapa tahu aja ada yang marah" Kata Uki.
"Mm.. gak mungkinlah ada yang marah, kecuali kalau Bapakku liat, tapi gak mungkinkan jam segini Bapak ada di kampus" Kata Memey. Uki malah terkekeh.
Akhirnya Uki dan Memey berhenti di taman dekat pohon, tapi tidak di bawahnya, soalnya di sana sudah ramai para mahasiswa yang lain, sedang mengadakan acara bedah buku, sedangkan dibeberapa pendopo, banyak kumpulan mahasiswa melakukan kajian, di sanalah kumpulan mahasiswa-mahasiswa teladan.
"Oia, koq tumben gak mengikuti kajian?" Kata Uki.
"Lagi libur, besok mulai lagi" Jawab Memey, Uki tahu kalau Memey itu aktif di salah satu organisasi kampus.
"Oh.. ada liburnya juga ya?" Kata Uki lagi-lagi nyengir, rasanya hari ini ada yang aneh, mimpi apa semalam ya, bisa jalan bareng sama Memey. batinnya.
"Mm.. ia, soalnya hari ini kami dari organisasi mau mengadakan Demo" jawab Memey. Uki langsung mengerutkan kening.
"Demo apa lagi, bukannya minggu-minggu kemarin udah demo juga?" Tanya Uki.
"Hm.. soalnya liat aja, hukum Indonesia akhir-akhir ini makin semrawutan, korupsi makin meraja lela, demo nanti siang rencana mau dukung KPK, sepertinya benar sedang terjadi kriminalisasi oleh pihak-pihak tertentu terhadap KPK" Jawab Memey, Uki ngangguk-angguk.
"Ia sih, kadang kala geram sendiri lihat pemerintahan kita ini, mau di bawa kemana bangsa ini kalau kaya begini terus" Kata Uki.
"kalau begitu ikutan kita Yu" Kata Memey Semangat.
"Oh.. maaf, saya paling anti soal Demo" Jawab Uki.
"Kenapa? Takut ya?" Kata Memey menusuk.
"Bukan soal takut Mey, tapi prinsip" Jawab Uki.
 "Jujur aja deh Ki, banyak koq mahasiswa pengecuk, yang hanya datang, duduk, dengar, diam, nilai.. Mahasiswa itu harus lebih peduli, baik terhadap bangsa, pemerintah dan masyarakat, mahasiswa harus benar-benar berperan, kenalkan dengan nama Soe Hok Gie? perubahan itu tidak akan datang tanpa ada perjuangan" Kata Memey, semangatnya benar-benar menggebu.
"Ya, mungkin benar, tapi terkadang demo itu tidak ada manfaatnya, apalagi hanya membuat macet, menyusahkan masyarakat juga ujung-ujungnya, sementara pemerintah, tetap aja tutup telinga,  Kamu tahu siapa orang-orang yang duduk dipemerintahan saat ini, yang menjadi dewan saat ini, yang banyak kena kasus korupsi, mereka adalah Mahasiswa Pendemo di Era Orde Baru, dengan teriakan-teriakan Reformasi, sama seperti kita saat ini, lantas, saat mereka turun kelak dan kita gantikan, bisa menjaminkah untuk tidak korupsi? banyak cara yang lebih baik selain berteriak-teriak di tengah jalan yang hanya menyebabkan kemacetan, apalagi bentrok dengan aparat" Kata Uki. Memey tertiam sesaat.
"Tapi bagaimanapun juga tidak ada perubahan tanpa ada tindakan" 
"Betul, tapi tindakan demo bukan satu-satunya jalan, coba keluarkan Ide baru, misalkan seluruh mahasiswa membuat surat untuk para pejabat, dari Dewan, sampai presiden, jaman semakin canggih, sedangkan Demo adalah tindakan yang masih primitif" Kata Uki.
"Ternyata kita gak sepaham" Kata Memey.
"Ya, itulah mengapa aku keluar masuk organisasi, dan akhirnya memutuskan menjadi orang bebas" Jawab Uki.
"Ya udah, aku gak ada waktu orang pengecut seperti kamu" Kata Memey hendak pergi.
"Silahkan.. semoga sukses" Kata Uki, perasaannya jadi semakin dongkol.
"Ki lagi ngapain, koq Memey kaya lagi marah" Kata Zohir.
"Ya, biasalah gaya orang cantik" Kata Uki sengaja di dengan suara nyaring.
"Kanting yu'" kata Uki lagi.
"Tadi aku dari kantin, males balik lagi" Jawab Zohir.
"Ya.. temenin dong Hir, laper nih" Kata Uki.
"Siapa suruh, tadi bilang ketemu dikantin, eh.. malah gak ada" Kata Zohir.
"Ya udah, mana duit proyek kita?" Kata Uki.
Zohir narik nafas, membuka dompetnya, sesuai perjanjian, uang kumpulan tugas itu dibagi dua, lumayan untuk menyambung hidup beberapa hari kedepan.
"Pulang aja yu'" Kata Uki.
"lho, bukannya masih ada satu mata kuliah lagi?" Kata Zohir.
"Males mau masuk hari ini" Kata Uki.
"Ya udah, terserah, yang rugi juga kamu, aku sih masih cuti" Jawab Zohir.
Dua makhluk itu akhirnya memutuskan untuk pulang,  menyusuri jalanan kota Pontianak, mencoba lebih akrab dengan debu-debu jalanan. 



No comments:

Post a Comment