Sunday, October 14, 2012

Cerpen gak Pake Judul

Sebagian dari kalian mungkin akan berpikir ulang untuk meninggalkan kelas, apalagi bolos di jam-jam mata kuliah yang menurut kalian sangat penting untuk menunjang nilai di akhir semester kelak, tapi bagi Uki, hal seperti itu sudah biasa, Kartu Hadir Kuliah (KHK) nya aja ada yang masih bersih, tambal sulam, paling nebeng di kelas sebelah memburu tanda tangan begitu mendekati ujian kelak, maklum syarat ujian itu minimal 75% kehadiran di kampus.
Uki semakin tidak bergairah berada di kelas, debat-debat monoton yang membahas makalah-makalah jiplakan dari internet, dan buih-buih yang keluar dari mulut dosen, kalau Uki sesekali bicara, pasti kontroversial, berujung tersudutkan sendiri.
"Kamu yakin mau masuk kelas, buat apa coba Hir, kamukan udah Cuti" Kata Uki, begitu melihat Zohir, sobatnya semangat pengen masuk kelas.
"Cuti itu statusnya doang ki, yang penting ilmunya" Kata Zohir berbinar.
"Alah.. paling-paling kamu cuma kangen ngecengen cewek doang" Kata Uki.
"Hehehe, tahu aja" Jawab Zohir.
Uki terkadang prihatin juga melihat sobatnya, terpaksa cuti kuliah lantaran gak ada biaya untuk daftar Ulang, Emaknya di kampung sudah tidak sanggup lagi membiayai kuliahnya.
"Ya udah deh, cabut yu" Kata Uki.
"Jalan kaki lagi nih?" Kata Susi nyembul di balik pintu kamar.
"Jelas donk, jalan kaki sudah diproklamirkan, dan harus menjadi landasan" Kata Uki Jumawa.
"Mudahan selamet sampai tujuan ya.. dan gak telat" Kata Susi.
"Kamu gak ikutan sama kita" Kata Zohir.
"Gak, duluan aja, ntar juga kesusul" Kata Susi sinis.
Akhirnya kedua sahabat itu berjalan meninggalkan kost, motornya dibiarkan parkir di sudut garasi penuh debu, tadinya Uki berniat mau menjual motornya, untuk membantu Zohir, tapi setelah pikir ulang, sayang juga tuh motor warisan, Zohir juga terlihat bahagia dengan keputusan cutinya.
"Ki, Hir.. Yu' tanjal" Kata Si kenceng, temen sekampusnya, menghentikan motornya beberapa meter di depan Uki dan Zohir.
"Duluan aja Ceng, kita jalan aja" Kata Uki, Kenceng hanya menaikkan kedua alisnya, kemudian langsung cabut lagi.
"Pura-pura baik tuh, si Kenceng Dodol Garut" Kata Zohir.
"Jangan Suudzon Hir" Kata Uki. Zohir mengernyitkan kening, kemudian tetap berjalan tanpa bicara lagi.
"Nyampai kampus, badan berkeringat, siap untuk menerima pelajaran" Kata Zohir begitu sampai di tangga kampus, seperti biasa, mereka terlambat 10 menit.
UKi dan Zohir masuk tanpa mengetuk pintu, kebiasaan buruk yang sudah lama dipertahankan.
"Kalian Mahasiswa di kelas ini?" Kata Ibu Zulzulia, mendelikkan mata begitu Uki dan Zohir masuk.
"Ia bu, sudah lupa ya?" Kata Uki.
"Bukan lupa, tapi tidak kenal sama muka-muka mahasiswa yang sering terlambat" Kata Ibu Zulzulia membentak.
"Biasa aja kali Bu, ini belum nyampai lima belas menit, Ibu juga kalau terlambat masuk, gak pernah tuh di antara kami ada yang protes" Kata Uki, langsung duduk, Zohir masih bengong, kemudian ikutan duduk. Ibu Zulzulia itu terlihat semakih marah, tapi apa boleh buat, dia juga sering terlambat masuk kelas, mungkin itulah yang membuatnya mengalah hari ini.
Setelah kedatangan Uki, suasana kelas jadi agak sedikit berbeda, suara Ibu Zulzulia jadi tidak sesemangat tadi, perkuliahan ditutup dengan pemberian tugas setumpuk, begitulah cara dosen menyiksa mahasiswa begitu ia merasa tidak suka dengan kelas itu.
"Ki, kalau kamu gak suka mata kuliah ini, dan daripada datang terlambat terus, mendingan gak usah masuk aja deh" Kata Melkisari.
"Kenapa emang?" Kata Uki polos.
"Kamu gak lihat, Ibu tadi cuma ngajar gak nyampai satu jam, dan jadi korbannya kita-kita nih dengan segudang tugas" Kata Melki.
"Ia tuh" Kata Kenceng.
"Tenang-tenang, urusan tugas, serahkan saja kepada kami, pasti beres, asal fulusnya memadai" Kata Zohir.
"Alaah.. kamu Hir, jangan sok-sokan, kamu udah gak terdaftar di kelas ini" Kata Tina. nadanya benar-benar menusuk, tapi Zohir seperti biasa, hanya nyengir.
"Memangnya salah ya orang cuti kuliah terus tetap masuk? kalian rugi gitu? gak kan? enjoy ajalah.. aku aja yang gak merasa rugi tetap masuk kuliah walau gak diakui" Kata Zohir.
"Kaluar aja yuk Hir, cari udara segar, di sini panas" Kata Uki.
"Eeh.. jangan dulu kabur, bagaimana nih dengan tugas-tugasnya?" Kata Alang.
"Terserah deh, kalau kalian mau, siapkan uang dan kami kerjakan, dijamin beres semua" Kata Uki.
Kelas kembali riuh, awalnya hanya tiga orang yang menyerahkan tugasnya kepada Uki dan Zohir, tapi akhirnya hampir separo dari kelas itu angkat tangan, Mahasiswa zaman sekarang lebih baik mengeluarkan uang yang tidak seberapa daripada harus bersusah payah mengerjakan tugas, dan di kelas itu, Uki dan Zohir sudah biasa menampung tugas teman-temannya, lumayanlah cari penghasilan di kelas.
"Hahaha.. strategi kita lumayan berhasil" Kata Zohir.
"Ya ialah, kapan lagi kita punya proyek begini, ingat waktunya cuma tiga hari Hir" Kata Uki, keduanya langsung meninggalkan kampus, bersiap menuju warnet, cari bahan, dan edit di kost menggunakan lappinya Uki.
25 mahasiswa, berarti 25 makalah, satu makalah dihitung 30 ribu aja udah lumayan, modal paling cuma prinan gak nyampai 10 ribu. Jadi mahasiswa kreativ itu mudah, selalu ada jalan, merugikan temen dikit, ya gak apa-apalah.. :D

** Dua hari kemudian.. 

"Huh.. selesai juga,  tinggal prin nih Hir" Kata Uki.
"Akhirnya malam ini kita bisa tenang" Kata Zohir tiduran di pojokan kos.
"Kapan ya kita bisa patungan beli printer, jadi gak perlu prin ke rental2 lagi" Kata Uki.
"Bulan depan deh, kita patuangan" Kata Zohir.
Sorenya, Uki dan Zohir pergi menuju rental komputer terdekat, hanya untuk numpang ngeprin.
"Plesdisnya gak bisa dibuka nih Ki" Kata Desi, penjaga rental.
"Masa sih, barusan di buka di laptop bisa koq" Kata Uki.
"Ini gak bisa, muncul perintah format terus" Kata Desi. 
"Waduh bagaimana Ki, tadi datanya kamu simpan di laptop gak?"
"Gak Hir, tadi langsung ku simpan di plesdis"
"Kayanya ini rusak kena virus, jadi harus di format ulang" Kata Desi.
"Jadi datanya bagaimana?" Kata Uki.
"Datanya hilanglah" Kata Desi.
"Yah... malam ini kita belum bisa tenang Hir" Kata Uki memelas.
"Aku gak sanggup ngerjakannya lagi Ki" Jawab Zohir hampir nangis..

No comments:

Post a Comment