![]() |
Daun Kata dilanda kemarau |
Benar atau tidak, terserah pendapat kalian masing-masing, tapi bagiku pribadi, jelas pake musiman.
Adakalanya kata itu mengalir, atau menetes bagai hujan lebat mengguyur kota atau sebuah pemukiman, bahkan sering kali terjadi banjir, tapi di saat tertentu, justru datang kemarau, hendak menemukan satu kata aja susah, akibatnya terjadi kekeringan, bahkan tandus, aku lebih suka menyebutnya fakum dalam kepenulisan, seperti yang terjadi pada diriku beberapa tahun terakhir.
Aku bukanlah seorang penulis, tapi aku mencintai tulisan dan sangat menyukai dunia tulis menulis, tapi khusus yang tidak ada paksaan atasnya, katakanlah menulis tanpa beban. Cita-cita untuk menjadi seorang penulis juga tetap ku deklarasikan, ku perjuangkan, juga ku proklamasikan, menulis, penulis, atau pengarang, seperti yang tertuang dalam beberapa cerpen ngawur ku, kalau berminat baca, silahkan klik di Halaman Favoritku, gak maksa ya, hehe.
Dulu...sekali, aku pernah bercita-cita menjadi seorang penulis terkenal, gak tanggung-tanggung seperti JK.Rowling sang pengarang si Harry Potter, ada beberapa buku fiksi fantasi yang telah kusiapkan, dari penokohan, watak, alur, tempat, dan dunia di mana cerita itu berada, tapi sayang, semuanya kandas di tengah jalan, ceritanya juga cuma sampai seperempat halaman, penyebabnya... yaitu tadi, Kemarau kata, oh.. bukan itu saja, sebenarnya kemarau kata hanya sebagian kecil, tapi penyebab utamanya adalah... ah.. banyak pokoknya, aku yakin, kalau kalian pernah mendalami minat menulis, pasti akan mengalami hal yang sama.
Sekarang, semangat menulisku mulai membumbung tinggi, cerita fiksi fantasi yang telah ku siapkan beberapa tahun yang lalu, (untung konsepnya belum hilang) harus aku selesaikan secepatnya, urusan terbit gak terbit, itu no 10, pokoknya endingkan, kirimkan.
Lho, koq jadi malah curhat....
Ok deh, kembali pada kemarau kata.
Kini Jika kemarau kata melanda, aku melakukan hal-hal yang mungkin terlihat bodoh, diantaranya:
- Ngupil, mengelurkan sisa tai gajah yang entah bagaimana, mungkin nempel di lubang hidung
- Menyulut sebatang rokok
- Mengganti Laptop dengan pulpen dan kertas
- Menuliskan apa yang kulihat, ku dengar, juga ku benci, tanpa pikir panjang (Misal melihat cicak, langsung tulis cicak kesepian mencari makan)
- Nyanyi lagu-lagu lawas
- Tidur, dan urusan menjadi selesai....
Halaman Sebelumnya ....
No comments:
Post a Comment