Tuesday, December 4, 2012

Demam Tempoyak

Di Pontianak nih lagi dilanda banjir, bukan hanya banjir air, tapi juga banjir buah, dari rambutan, langsat, manggis, dan yang paling menggiurkan adalah banjir durian, aku yakin daerah-daerah di luar Kalimantan akan merasa iri dengan keadaan di Pontianak saat ini.
"Mm... menurutku buah durian ini salah satu buah istimewa" Kata Uki, tangannya belepotan, di mulutnya masih ada biji durian.
"Ah biasa aja kali Ki" Kata Zohir.
"Ia bagi kamu sih, yang dari kecil udah guling-gulingan dengan buah durian, biasa aja, kena timpa juga mungkin kebal, tapi bagi pengamat seperti aku, durian ini jelas buah yang sangat istimewa"
"Salah satu keistimewaannya apa coba?" Zohir mendelik.
"Salah satunya buah durian tidak kenal basi, busuk juga masih bisa dimanfaatkan"
"Terus apa lagi?"
"Durian kalau kurang masak satu hari aja, rasanya gak bakalan enak, dibelah aja mungkin gak bisa"
"Terus.."
"Walah kulitnya berduri dan berukuran besar, jarang ada tuh orang mati kena timpa durian, malah kena timpa buah magga konon ada yang pernah mati"
"Terus"
"Durian juga bisa menghangatkan tubuh, bahkan orang yang basah kuyup aja gak bakalan merasa kedinginan kalau habis makan durian"
"Terus"
"Hampir tidak ada durian yang dibelah tidak mengikuti garis pola yang ada pada buahnya, kecuali mentah"
"Terus..."
"Durian juga bisa membuat wajahmu bertambah ganteng Hir"
"Masa sih, aku baru dengar kalau yang ini"
"Coba aja wajahmu gosokkan ke kulit durian, sehari tiga kali, niscaya seminggu kemudian bakal operasi, jadi ganteng dih, kalau gak cacat" Kata Uki ngakak.
"Sialan... 
"Hahahaha.. habisnya, terus-terus, emang aku ini gudang durian"
Brak!!!, terdengar pintu di buka, tiga kepala cewek muncul berbarengan, Susi, Bella dan Ica.
"Tuh Kan, giliran dia makan aja, sembunyi-sembunyi" Kata Susi, nyerobot.
"Eh... kirain kalian tadi gak ada di kos" Kata Zohir.
"Huh.. alesan, bilang aja kalau pelit" Kata Bella, ketiganya jadi ikutan nimbrung, empat buah durian habis hanya dalam kurun waktu beberapa detik.
"Walaah... ada tempoyak, sini biar aku yang masakin" Kata Ica, air liurnya hampir menetes.
"Eh.. jangan, itu titipan punya temen" Kata Uki, padahal tuh plastik sudah diumpetin, masih juga tercium.
"Oh.. jadi kamu lebih mengutamakan temen di luar kos, daripada teman-teman di sini, mana kebersamaan kamu" Kata Susi, Uki tertohok.
"Ia tuh, katanya kita ini udah seperti keluarga, susah senang, manis pahit, eh.. masih saja ada yang diumpetin" Kata Bella.
"Tau tuh si Uki, padahal tadi udah ku ingetin" Kata Zohir.
Sial, batin Uki, padahal sebelumnya Zohir semangat, tuh tempoyak untuk jatah makan malam mereka berdua, cukup untuk dua hari kedepan, itung-itung penghematan, soalnya kalau makan pake tempoyak, gak perlu lagi sayur atau lauk lainnya.
"Ok..Ok... kita masak ntar malam, tapi kalian anak-anak cewek harus menyediakan nasinya"
"Siiip, biar aku masak nasi, malam ini kita makan-makan" Kata Ica
"Tambahin dengan ayam goreng donk" Kata Zohir.
"Ngapa gak sekalian dengan Pizza aja" Kata Uki.
"Ukh.. kalian ini, mana ada sejarah makan tempoyak dicampur pizza, ia kalau kebeli" Kata Susi.
Uki dan Zohir kompak nyengir.
Akhirnya, malam itu mereka pesta makan, walau hanya dengan tempoyak campur cabe hijau, ikan teri, dan sawi seadanya, hampir seluruh penghuni kos kebagian, termasuk ibu kos di undang, kebersamaan itu memang sangat menyenangkan, wajah-wajah penghuni kos malam itu terlihat bahagia, maklumlah Tempoyak itu penambah selera makan, bahkan kata orang bisa menambah semangat hidup, bagi yang gak doyan,  atau alergian, itu suatu kerugian besar, hehe..
"Lho, kalian mau pada kemana?" Kata Ibu kos, melihat satu persatu anak-anak cewek keluar.
"Maaf bu, duluan ya, udah ada yang jemput, biasa jalan-jalan" Kata Ica.
"Kalian juga mau keluar?" Kata Ibu kos memandang Susi dan Bella bergantian, keduanya udah menggandeng tas.
"Ia bu, mau cari bahan untuk tugas di warnet" Kata Bella.
"Tujuh orang anak cewek di kos itu, semuanya pergi, tinggal Uki dan Zohir, menghabiskan sisa makanan.
"Kalian berdua gak kemana-mana kan?"
"Gak bu, tugas udah beres, tinggal tidur" Kata Uki.
"Bagus kalau begitu, sebelum tidur cuci semua piring yang kotor ini" 
"Masa kita Bu' makannyakan sama-sama, besok pagi aja deh biar anak-anak cewek yang ngerjain" Kata Zohir.
"Oh.. gak bisa, pokoknya besok pagi piring harus sudah bersih semua, ibu tidak mau lagi mencium aroma tidak sedap dari piring-piring kotor, apalagi tempoyak baunya kuat, kan kalian juga yang membelinya" 
"tapi makannya kan sama-sama"
"Berhubung hanya kalian yang lagi santai, maka sudah menjadi tugas kalian donk" Kata Ibu kos, mengambil sisa tempoyak, berjalan menuju pintu ke luar. "Awas ya, kalau besok masih ada piring kotor" Tambah Itu kos sebelum melangkah keluar.
Uki dan Zohir bengong, menatap setumpuk piring kotor, sepertinya malam ini mereka harus menjadi ibu rumah tangga, soalnya ancaman Ibu kos lumayan menakutkan...

No comments:

Post a Comment