Tuesday, July 3, 2012

Pulang malu, gak pulang Rindu

Semakin hari semakin sulit saja menemukan cerita yang menarik untuk dituliskan, entah karena aku tidak terlalu bannyak melakukan perjalanan, atau pengamatanku mulai tidak tertuju pada realita kehidupan. entahlah sesuatu yang sangat menarik itu begitu cepat memudar beriring berjalannya waktu.
malam kemarin aku sempat menemukan ide untuk menulis sebuah cerita, dari apa yang ku lihat saat membeli nasi goreng dengan istriku tidak jauh dari Sebuah Pertamina, di sana sudah berpuluh-puluh truk yang antri untuk mendapatkan solar. sopir-sopir itu terlihat gelisah, atas hari yang kian larut, sementara antrian masih panjang.
aku ingin membuat cerita tentang supir-supir truk itu, tapi setelah dipikir ulang, itu juga tidak terlalu menarik, mungkin karena aku tidak mengerti dengan dunia supir menyupir, akhirnya aku membiarkan ide itu kembali membusuk di sel-sel otak kelabu ku. 
Aku sempat tergelitik saat membaca sebuah tulisan di belakang mobil "Pulang malu, gak pulang rindu"
Aku mencari tahu apa arti di sebalik tulisan itu, saat ku tanya istriku, dia bilang "Mungkin malu mau pulang gak bawa uang, tapi kalalu gak pulang, rindu dengan jatah malamnya" Aku hanya bisa tertawa mendengar jawaban istriku.
mungkin benar, seorang suami setelah pergi seharian dengan truk-truk sebagai roda kehidupannya, tapi saat pulang dia tidak membawa uang, atau dengan uang sedikit, pasti akan merasa malu pada istrinya, terlebih jika si istri itu tidak mau menerima sang suami yang tidak memiliki uang, jauh lebih repot, tapi istriku tidak seperti itu, ada atau tidak ada uang diriku sebagai suaminya, ia tetap mencintaiku, ku harap seperti itu. :D
"Pulang Malu gak Pulang Rindu"  Aku sempat merasa tulisan itu telah menusukku, aku malu untuk pulang ketanah kelahiran menemui ibu dan ayah, malu karena belum bisa menjadi apa yang mereka harapkan, malu karena tidak bisa memberi mereka, dan malu karena aku masih seorang anak yang menempati tubuh yang mulai menua, tapi aku tidak memungkiri, bahwa aku sangat merindukan mereka, aku ingin bertemu dengan keponakan-keponakan kecilku, terlebih dengan Ayah dan Ibu yang sudah dua tahun ini tidak bertemu.


No comments:

Post a Comment